Sabtu, 24 Maret 2012

Tentangku :)

Aku diajarkan mandiri sejak kecil. Bahkan kedua orang tuaku mengajarkan itu dari aku masih duduk di taman kanak-kanak. Hahaa.. sepintas memori ku teringat kembali.. 
20 tahun yang lalu..
Aku lahir kedunia ini,, senyuman mewarnai kelahiranku.. Bayi perempuan yang gemuk, dan menggemaskan..
Saat aku berumur 3 tahun, aku sudah dikaruniai seorang adik perempuan.. Ada rasa, cemburu dimana kedua orang tua kita mencurahkan perhatiannya kepada little princess mereka.. Sampai, kenakalanku membuatku terkadang menjahili adikku itu.. menggendongnya diam-diam, lalu menaburi wajahnya dengan bedak bayi.. jika aku ingat, sungguh sangat konyol rasanya kelakuanku itu! Memasuki TK, aku sudah diajarkan mandiri oleh kedua orang tuaku.. Setiap pagi berangkat sekolah Taman Kanak-kanak sendirian, karena saat itu rumah dan TK ku sangatlah dekat. Saat waktu makan siang, setiap kali guruku memberikan susu di gelas aku selalu berpura-pura keluar lalu membuang susu itu.. rasanya hambar.. pernah suatu kali, aku sakit, tapi aku tetap sekolah, dengan bekal jajanan dikantongku dan uang di saku seragamku. menyusuri gang-gang kecil sendiri, menuju sekolahku. Tapi aku demam, badanku panas sehingga guruku mengantarkan aku pulang. Betapa wajah ibuku sangatlah cemas, diraihnya aku yang berumur 5 tahun kepelukannya.. :')
Saat usiaku menginjak 6 tahun, aku dikaruniai lagi adik laki-laki nan lucu, badannya sungguh mungil, kulitnya sangat merah.. bayi itu adalah adikku.. Saat itu, aku baru saja memasuki Sekolah Dasar. Hal yang kukenang dan takkan pernah terlupakan. Kakekku selalu menunggu aku duduk didepan kelasku. Menanti cucunya pulang sekolah. Lalu mengantarkan aku pulang kerumah. Almarhumah Kakekku tercinta.. Aku merindukannya, kakekku baik dan sabar. Meskipun beliau galak tapi akulah cucu yang selalu menemaninya berkebun, merapikan rumah kakek dan nenek. :"(
Masuk SMP ditahun 2003..
Aku diajarkan mandiri oleh kedua orang tuaku, selesai Ujian Nasional SD aku mendaftarkan diriku masuk ke SMP Favorit. Melengkapi prasayarat sendiri, pergi mengikuti testing sendiri, hingga saat pengumuman tiba aku sangat bangga bahwa aku diterima di SMP itu. Dengan senang aku mengetuk pintu rumahku, lalu memeluk ibuku. "mah.. lihat neng diterima di SMP yang mamah bapa inginkan" wajah ibuku senang sekali..
Duduk dibangku SMP membuat aku sedikit banyak berubah menjadi lebih dewasa, mulai mengalami PMS, mulai menyukai lawan jenis, mulai disibukkan dengan rutinitas dan tugas disekolah dan lain-lain..
Saat duduk dibangku SMP kelas 3 aku kehilangan kakekku, sesaat setelah aku melihatnya tertidur dan membawakannya agar-agar, beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Saat itu aku hanya terdiam kaku, air mata tak dapat ku bendung lagi. lalu aku mengucapkan "inalilalhi wainailahi rojiun.. selamat jalan kakekku tercinta" diingatanku berkecamuk memori, dimana untuk pertama kalinya kakek menginap dirumah kami setelah pindahan. beliau tidur dikamarku. kamar yang penuh kenangan. Kupandangi sekelilingku mereka mengikhlaskan kakek..
Memasuki SMA 2006
Aku mendaftarkan diri masuk ke SMA favorit, mengikuti nasehat orang tua. Aku mengikuti keinginan kedua orang tuaku. Segala prasyarat telah dipenuhi. Lewat rata-rata nilai UN SMP apakah aku mampu melewati standar bobot nilai yang ditetapkan sekolah itu? Aku hanya berdoa, semoga dimudahkan, semoga aku mampu mencapai apa yang dicita-citakan. Alhamdulilah ya Allah.. lagi-lagi aku bersyukur kepadamu. Aku lolos dan namaku terdaftar sebagai siswi baru di SMA tersebut.
Saat MOS pertama, aku udah kesiangan ckckck.. saat itu malu sekali rasanya melewati jajaran kakak kelas, degan seragam SMP, rambut dikepang dua.. hahaha.. Aku langsung duduk dibarisan kelompokku yang sudah ditentukan panitia MOS. Untuk siswi baru mungkin ini adalah ajang cuci mata melihat kakak kelas yang cakep dan cantik hehehe.. hmm.. Apalagi saat itu aku menyandang status jomblo. hahaha.. :D
Entah berapa lama ospek berlalu.. aku baru sadar ternyata ada beberapa kakak kelas yang ngecengin.. ckckc.. --___-- *skip skip skip*
Selama SMA, aku benar-benar dituntut lebih. Lebih bersabar, lebih mampu mengendalikan emosi, mampu menyelesaikan rumitnya dilema masalah yang dihadapi.. baik itu dalam pelajaran, perasaan, dan keluarga.
Ada rasa dimana saat itu bebanku begitu berat,, aku anak perempuan pertama dikeluargaku, sedari dulu aku menginginkan masuk perguruan tinggi negeri UI (Universitas Indonesia) dan UGM  (Universitas Gadjah Mada ). Ingat dulu, saat menjelang testing masuk PTN aku mengikuti Ujian masuk UI yang di Bandung, tepatnya di SMA 3 Bandung. Kedua orang tuaku dan adik-adikku mengantak aku tes SIMAK UI disana. Hmm.. namun hasilnya kurang memuaskan.. Aku belum berjodoh disana. 2 bulan kemudian aku mengikuti test di UGM. Aku mengikuti test di Yogyakarta. Hmm.. namun hasilnya pun sama. Aku belum berjodoh menuntut ilmu disana. Banyak test yang aku lalui ada beberapa yang aku dapat namun aku kurang sreg dengan jurusannya. :( Saat itu adalah saat yang membuatku bimbang. huft..
Tahun 2009 aku sudah menjadi seorang mahasiswi.. kemandirianku diuji.. Saat itulah aku benar-benar merasa disekelilingku banyak yang bermuka dua, dari sana aku belajar untuk tak peduli kata orang dan terus teguh pada pendirianku, dan tetap menjadi diri aku sendiri apa adanya. Saat itulah aku mampu melihat siapa yang tulus dan siapa yang hanya memanfaatkan. Tuhan.. beruntunglah aku memiliki kesabaran yang lebih yang Engkau titipkan padaku. Masa-masa berat dan puncak dari segala masalah adalah saat aku berada di titik terendahku. Saat aku duduk dibangku kuliah ini. Aku benar-benar merasa hidup dikota orang takkan dapat ada yang diandalkan selain diri sendiri, aku belajar tak pernah menyusahkan orang lain, saat sakit parahpun aku lewati waktuku sendiri, beruntunglah masih ada teman yang baik. :) thanks God. Mungkin itulah yang membuatku terlihat kuat diluar oleh teman-temanku. Padahal aku tak sekuat apa yang mereka pikirkan. Aku menangis saat aku benar-benar sesak dengan segala beban dihatiku. Bahkan setiap kali orang tuaku menanyakan keadaanku aku selalu berkata aku baik-baik saja. Naluri.. yah naluri orang tua takkan bisa dibohongi,, mereka tau apa yang terjadi dan merasakan apa yang aku rasakan. Aku anak yang pendiam jika dibandingkan dengan teman-temanku yang lain, tapi aku adalah sosok yang selalu ceria. Membuat teman, keluarga, dan kekasihku tersenyum membuatku selalu lebih baik, bagiku mereka adalah sosok penyemangatku. Walau mereka kadang tak menyadari perhatianku, aku selalu tersenyum untuk mereka.. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar